RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN, Gerakan tanam padi seluas 3,000 ha yang pernah digagas oleh Paslon nomor 4 Haji Herman-Yuliantini dimaksudkan agar Kabupaten Indragiri Hilir dapat memperkuat ketahanan pangan demi menuju swasembada beras di Bumi Sri Gemilang.
Dengan kondisi geografis yang dimiliki oleh wilayah berpenduduk 700 ribu jiwa ini menurut Haji Herman memiliki potensi sangat luar biasa untuk menciptakan produksi beras secara mandiri.
"Ditengah kondisi ekonomi para petani yang masih jauh dari kata sejahtera, kita terus mendorong upaya gerakan tanam padi untuk terus ditingkatkan," terang Haji Herman Sabtu, 12/10/2024.
Dikatakan Haji Herman hal tersebut bertujuan agar para petani padi dapat mengoptimalkan lahan yang dimiliki untuk menghasilkan gabah sebagai bahan produksi.
Bahkan Haji Herman dalam upaya mendorong perjuangan para petani di inhil, telah menggelontorkan dana pribadi hingga ratusan juta rupiah demi membantu meningkatkan kesejahteraan mereka saat masih menjabat sebagai Bupati Inhil.
"Dengan niat ikhlas saya berupaya membantu para petani dengan beberapa konsep yang saya miliki dan beberapa di antaranya menggunakan uang pribadi," jelas Haji Herman.
Dikatakan nya niat ikhlas dalam membantu para petani itu di tunjukan dengan berbagai terobosan yang dilakukan termasuk penciptaan merk dagang dengan membuat kemasan semenarik mungkin.
"Saya ingin petani kita punya brand sendiri, dan alhamdulillah merk ini sudah terdistribusi di pasar dengan logo beras Indragiri hilir," lanjutnya.
Dilain sisi Haji Herman Paslon Calon Bupati nomor 4 itu berharap kepada masyarakat agar selalu bersyukur terhadap rezeki yang telah di berikan oleh pencipta alam.
Dirinya pun mengilustrasikan setiap butir nasi yang di konsumsi hendaknya tidak terbuang dengan Sia-sia dikala menyantap hidangan.
"Sebutir Nasi Mampu Menyelamatkan 46 Orang Lapar Di Inhil Setiap Hari," lanjut Haji Herman.
Menurut Haji Herman jika sebutir nasi saja tersisa saat menyantap makanan dari total penduduk yang ada maka akan ada 700,00 ribu butir yang terbuang.
Sebab jika di konversi, 700,000 butir nasi tersebut bisa menghasilkan sebanyak 14 kilogram beras dengan asumsi, 50 butir beras memiliki bobot berat sekitar 1 gram.
"Penduduk Kabupaten Inhil Hari Ini +- 700 ribu jiwa di bagi ( / ) 50.000 butir nasi = 14 Kilo Beras setiap hari yang terbuang," sambungnya.
Jika Rata-rata orang dewasa perhari membutuhkan 0,3 Gram untuk 1 kali makan, maka beras yang terbuang sesungguhnya telah dapat memberi makan fakir miskin dan Orang-orang terlantar sebanyak 46 orang.
Haji Herman menyebut setiap orang berkontribusi dapat menyelamatkan 46 orang dewasa yang kelaparan setiap hari, atau sebaliknya dengan membuang sebutir nasi yang tersisa di piring, secara tidak langsung bertanggung jawab terhadap 46 fakir miskin yang sedang kelaparan di Indragiri Hilir.
"Pertanyaannya pernahkah kita menyisakan satu butir nasi di piring saat makan?! Mungkin kebanyakan kita lebih dari satu butir, bahkan sampai ada yang separo piring tersisa, dengan alasan Bermacam-macam. Mulai dari alasan Sudah kenyang sampai alasan karena lauknya tidak sesuai selera," pungkasnya.
FOLLOW THE Riaufakta.id AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Riaufakta.id on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram