-->

Selasa, 01 Oktober 2024

Prevalensi Stunting di Kecamatan Tanah Merah: Penurunan Kasus pada 2024


RIAUFAKTATANAH MERAH - Prevalensi stunting di Kecamatan Tanah Merah menunjukkan perubahan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data e-PPGBM, jumlah kasus stunting pada 2022 tercatat sebesar 2,1%, yang kemudian meningkat menjadi 2,9% pada 2023. 

Namun, pada 2024 terjadi penurunan menjadi 2,4%. Dari delapan desa di Kecamatan Tanah Merah, dua desa—Desa Sungai Nyiur dan Desa Sungai Laut—berhasil mencatatkan penurunan prevalensi stunting secara bertahap dari tahun 2022 hingga 2024.

Penurunan ini menunjukkan efektivitas program intervensi stunting yang dilakukan pemerintah setempat melalui berbagai upaya perbaikan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Beberapa langkah yang telah dilaksanakan di Kecamatan Tanah Merah antara lain pelatihan penanggulangan stunting, penyuluhan ASI eksklusif, pemberian daun kelor untuk ibu hamil, dan distribusi bantuan berupa makanan tambahan (PMT) serta susu melalui program CSAR.

Selain itu, kunjungan rumah secara rutin untuk anak stunting dan penyuluhan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga terus dilakukan oleh tenaga kesehatan setempat. 

Pemerintah juga melakukan pendampingan pada keluarga yang belum memiliki BPJS atau belum terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK), serta pemberian bantuan BLT kepada ibu balita stunting.

Faktor Kendala yang Masih Dihadapi

Meskipun sudah ada penurunan, masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi untuk menurunkan prevalensi stunting lebih signifikan. Salah satu kendala utama adalah pemberian ASI eksklusif. Sebanyak 12 anak stunting di Kecamatan Tanah Merah tidak mendapat ASI eksklusif, terutama karena ASI tidak keluar atau kurangnya pengetahuan ibu.

Selain itu, hanya 4 dari 22 balita stunting yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Paparan asap rokok juga menjadi masalah, dengan 18 anak balita terpapar asap rokok dari anggota keluarga yang merokok. Faktor lain yang mempengaruhi stunting termasuk akses terhadap air bersih dan sanitasi, di mana 4 anak stunting tidak memiliki akses ke air bersih yang layak.

Kekurangan gizi seimbang juga menjadi faktor penting, dengan 9 dari 22 balita stunting di Kecamatan Tanah Merah kurang mendapatkan konsumsi gizi yang seimbang. Penyakit infeksi, seperti diare, ISPA, dan TB paru, juga berkontribusi langsung terhadap tingginya angka stunting di wilayah ini.

Pemerintah dan masyarakat setempat perlu meningkatkan kolaborasi dan komitmen untuk terus menekan angka stunting dengan memperkuat program kesehatan, penyuluhan, serta perbaikan akses sanitasi dan gizi.


Penurunan Stunting di Desa Harapan Makmur Tahun 2023-2024


RIAUFAKTA.IDHARAPAN MAKMUR - Desa Harapan Makmur mencatat penurunan prevalensi stunting pada balita dari 0,127% di tahun 2023 menjadi 0,126% di tahun 2024. Meskipun jumlah balita stunting tetap satu orang, upaya terus dilakukan oleh pemerintah desa dan Puskesmas setempat untuk menekan angka stunting melalui berbagai program intervensi.

Beberapa program yang dilakukan antara lain pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil dan remaja putri, pemberian makanan tambahan (PMT), vitamin A, serta pendampingan pemberian ASI eksklusif. Selain itu, dilakukan rujukan balita stunting ke dokter spesialis anak di Kabupaten Indragiri Hilir untuk perawatan lebih lanjut.

Faktor utama penyebab stunting di desa ini meliputi asupan gizi yang tidak memadai, sanitasi yang buruk, serta kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi. Kelompok yang menjadi perhatian dalam pencegahan stunting antara lain remaja putri, ibu hamil, dan balita.

Desa Harapan Makmur juga bekerjasama dengan lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, dalam memperkuat intervensi spesifik dan sensitif untuk mencegah stunting. Upaya ini diharapkan dapat terus menurunkan angka stunting di masa mendatang.

Dalam Tiga Tahun Terakhir, Kasus Stunting di Desa Simpang Kateman Terus di Tekan


RIAUFAKTA.IDKATEMAN -  Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir melalui Dinas Kesehatan Inhil terus melakukan berbagai upaya dalam penurunan stunting di wilayahnya, khususnya di Desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelangiran.

Data terbaru menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Desa Simpang Kateman mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2022, tercatat ada 7 kasus stunting, yang kemudian meningkat menjadi 14 kasus pada tahun 2023. Namun, upaya pencegahan dan intervensi intensif akhirnya mampu menekan angka ini menjadi 9 kasus pada tahun 2024.

Penurunan kasus stunting dari 14 kasus di tahun 2023 menjadi 9 kasus pada tahun 2024 ini merupakan hasil dari konvergensi program percepatan penanganan stunting yang melibatkan berbagai sektor. Meskipun telah menunjukkan kemajuan, angka ini masih jauh dari target, sehingga dibutuhkan langkah-langkah penanganan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk menurunkan prevalensi stunting secara lebih signifikan pada tahun-tahun mendatang.

Berbagai upaya telah dilakukan di Kecamatan Pelangiran, terutama fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Beberapa langkah intervensi meliputi sosialisasi pemberian ASI eksklusif, pendidikan gizi untuk ibu hamil, pendampingan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada balita, dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri di sekolah. Selain itu, inovasi PENCETIN (Pelangiran Cegah Stunting) yang digagas oleh UPT Puskesmas Pelangiran juga menjadi salah satu bentuk dukungan strategis dalam menurunkan angka stunting di kecamatan ini.

Namun, terdapat beberapa faktor determinan yang memerlukan perhatian serius, seperti akses terhadap air bersih, ketersediaan jamban yang layak, perilaku pemberian ASI eksklusif, serta kebiasaan merokok di dalam rumah tangga. Tantangan-tantangan ini masih menjadi kendala dalam upaya pencegahan stunting, meskipun berbagai program telah dilaksanakan.

Selain itu, remaja putri sebagai kelompok berisiko juga mendapatkan perhatian khusus. Meskipun sudah diberikan intervensi berupa Tablet Tambah Darah, beberapa remaja putri masih enggan mengonsumsi tablet tersebut secara teratur. Rendahnya kesadaran dan motivasi diri untuk menjaga kesehatan menjadi salah satu tantangan yang perlu diatasi melalui sosialisasi dan pendampingan yang lebih intensif.

Melalui monitoring dan analisis yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Puskesmas, pola asuh balita, pola konsumsi ibu hamil, dan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat menjadi area intervensi yang masih membutuhkan pembinaan lebih lanjut. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia diharapkan dapat terus menekan terjadinya stunting pada bayi yang lahir.

Pemerintah Kecamatan Pelangiran sangat berharap dukungan dari berbagai pihak, baik lintas sektor maupun masyarakat, dalam penanganan stunting. Kerjasama yang solid dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah dan menanggulangi stunting secara menyeluruh.

Diharapkan dengan langkah-langkah yang tepat, angka stunting di Kecamatan Pelangiran dapat terus menurun dan anak-anak di wilayah ini tumbuh sehat, cerdas, serta terbebas dari stunting.

Tren Penurunan Kasus Stunting di Kecamatan Enok 2022-2024


RIAUFAKTA.IDENOK - Kecamatan Enok mengalami tren penurunan signifikan dalam kasus stunting di sebagian besar desa dari tahun 2022 hingga 2024. 

Beberapa desa, seperti Desa Suhada dan Sungai Ambat, berhasil menunjukkan penurunan jumlah kasus stunting yang stabil. Desa Sungai Rukam, misalnya, turun dari 4 kasus di 2022 menjadi hanya 1 kasus pada 2023 dan 2024. 

Namun, ada desa seperti Desa Pusaran yang meskipun sempat menurun, mengalami lonjakan kembali pada tahun 2024 dengan 5 kasus setelah sebelumnya hanya 1 kasus.

Penurunan ini tidak lepas dari identifikasi berbagai faktor penyebab utama stunting, yang meliputi rendahnya pendidikan orang tua, terutama ayah dan ibu. 

Sebanyak 100% dari anak-anak yang terdampak berasal dari keluarga dengan ayah berpendidikan rendah, sementara 92,31% dari mereka juga memiliki ibu dengan pendidikan rendah. Faktor lain yang juga mempengaruhi termasuk paparan asap rokok (61,54%), kurangnya pemberian ASI eksklusif (69,23%), serta masalah dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) yang berkualitas.

Sanitasi dan kebersihan yang rendah juga menjadi faktor penyumbang, dengan cakupan akses terhadap air bersih, jamban sehat, dan cuci tangan pakai sabun hanya berkisar 15-30%.

Sebagai langkah pencegahan dan intervensi, pemerintah setempat melakukan berbagai program, seperti edukasi tentang bahaya asap rokok dan pentingnya ASI eksklusif, serta advokasi untuk meningkatkan akses sanitasi melalui kerjasama lintas sektor. Edukasi mengenai kesehatan ibu dan anak, serta sanitasi, terus diberikan kepada masyarakat melalui posyandu, fasilitas kesehatan, dan berbagai kegiatan penyuluhan lainnya.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan tren penurunan stunting di Kecamatan Enok dapat terus dipertahankan dan meningkat di tahun-tahun mendatang.

Naik Turun Kasus Stunting di Desa Catur Karya, Berikut Datanya


RIAUFAKTA.IDPELANGIRAN - Desa Catur Karya di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, menjadi salah satu fokus intervensi dalam upaya pencegahan stunting.

Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, telah menjadi perhatian serius pemerintah, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang krusial bagi pertumbuhan anak.

Berdasarkan data, prevalensi stunting di Desa Catur Karya menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2022, tercatat 3 kasus stunting yang kemudian menurun menjadi 1 kasus pada tahun 2023.

Namun, di tahun 2024, angka ini kembali meningkat menjadi 2 kasus. Meskipun ada penurunan dari 2022 ke 2023, peningkatan di tahun berikutnya menunjukkan bahwa masih diperlukan langkah-langkah penanganan yang lebih intensif dan berkelanjutan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka stunting di Kecamatan Pelangiran. Beberapa program yang dilaksanakan antara lain sosialisasi ASI eksklusif, pendidikan gizi untuk ibu hamil, pendampingan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), serta pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri di sekolah. Program inovatif seperti PENCETIN (Pelangiran Cegah Stunting) juga diluncurkan oleh Puskesmas Pelangiran sebagai bentuk upaya pencegahan.

Namun, masih ada sejumlah faktor determinan yang menjadi kendala dalam penanganan stunting, di antaranya akses terhadap air bersih, ketersediaan jamban, dan perilaku merokok orang tua di rumah. Selain itu, perilaku sebagian remaja putri yang belum teratur mengonsumsi TTD juga menjadi tantangan dalam upaya pencegahan stunting.

Kelompok yang paling berisiko terkena dampak stunting, seperti remaja putri, ibu hamil, bayi, dan anak di bawah dua tahun (baduta), harus terus menjadi fokus perhatian. Remaja putri, sebagai calon ibu di masa depan, perlu dipersiapkan dengan baik agar dapat melahirkan anak yang sehat dan terbebas dari risiko stunting. Pemberian ASI eksklusif dan gizi yang tepat untuk bayi juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Pemerintah Kecamatan Pelangiran terus mendorong adanya dukungan lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya penanganan stunting. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah desa, dunia usaha, dan masyarakat diperlukan agar angka stunting dapat terus ditekan dan menghasilkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Haji Herman Komitmen Sediakan Jaringan Internet Sampai ke Pelosok Desa







RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN - Guna memenuhi ketersediaan akses internet yang merata di semua desa se Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Haji Herman berkomitmen sediakan jaringan internet.

Komitmen tersebut sesuai dengan Program Aksi DESA HEBAT merupakan salah satu visi misi Haji Herman yang saat ini merupakan Calon Bupati Inhil berpasangan dengan Yuliantini.

Jika dia terpilih menjadi Bupati Inhil, akan memperluas jaringan internet di 20 kecamatan, 39 kelurahan dan 197 desa dengan selogan Desa Digital.

"Kita akan bangun jaringan internet hingga ke pelosok desa se kabupaten Inhil," kata Haji Herman memaparkan program kerjanya jika terpilih menjadi Bupati Inhil, Selasa (1/10/2024).

Dipaparkan Haji Herman, Desa Digital adalah program pemberdayaan masyarakat melalui penggunaan teknologi digital dan internet. 

"Tujuannya untuk lebih mengembangkan potensi desa, pemasaran, layanan akses, dan informasi," paparnya.

Layanan publik desa akan didigitalisasi terhubung dengan jaringan nirkabel, memiliki pusat komando, media sosial, promosi, e-commerce serta aplikasi yang disesuaikan dengan karakter dan potensi ekonomi setiap desa.

Lewat program ini, papar Haji Herman, diharapkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa meningkat. Melalui digital, akses informasi dan ekonomi terbuka lebar hingga ke dunia internasional.

Untuk mensukseskan program kerja ini, Pemerintah Kabupaten Inhil nantinya akan menyiapkan SDM andal, membangun infrastruktur digital, pembiayaan teknologi dan komunikasi serta pertumbuhan keuangan tinggi. 

Lebih lanjut Haji Herman memaparkan, ide Desa Digital ini tidak hanya sebatas pada akses, melainkan pada konten yang meningkatkan level kesejahteraan Masyarakat.

"Bagaimana teknologi bisa mengangkat menghidupkan masyarakat kita di desa. Bagaimana internet ini meningkatkan indeks literasi Masyarakat," ujarnya. 

Selain itu, program Desa Digital juga meliputi pelatihan BUMDes terkait digital marketplace sehingga di akhir terwujud peningkatan produktivitas masyarakat desa secara mandiri dan berkelanjutan. 

Berikut Program Aksi Desa HEBAT:

1. Penyediaan Jaringan Internet sampai ke desa;

2. Mengembangkan desa-desa dengan potensi budaya dan sejarah sebagai destinasi wisata;

3. Peningkatan infrastruktur perdesaan berbasis swakelola;

4. Meningkatkan peran BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa;

5. Penambahan insentif RT/RW, LPM dan Kader Posyandu;

6. Program desa maju desa mandiri Inhil hebat dalam pendampingan pembangunan desa;

7. Peningkatan keagamaan melalui rumah Tahfiz dan Inhil mengaji dalam upaya pengentasan buta aksara baca Al-Qur'an;

8. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur perdesaan seperti jalan desa, jalan usaha tani dan irigasi dalam memperlancar distribusi produk lokal dan meningkatkan daya saing;

9. Mendorong produk unggulan desa berbasis potensi lokal seperti pertanian, perkebunan, perternalan dan kerajinan tangan melalui program pelatihan akses teknologi dan pendampingan usaha;

Senin, 30 September 2024

Haji Herman Pernah Berjanji Akan Tambah Anggaran Kecamatan se Inhil








RIAUFAKTAID, TEMBILAHAN - Semenjak menjadi Penjabat (Pj) Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Haji Herman pernah berjanji akan menambah anggaran kecamatan.

Pernyataan tersebut disampaikan Haji Herman pada waktu lalu, Senin (31/4/2024), saat mengunjungi desa se kabupaten Inhil menyaksikan langsung bangunan infrastruktur.

"Saya komitmen menambah anggaran kecamatan, dan dana rutin camat," kata Haji Herman saat berdialog bersama Masyarakat Kampung Baru Kecamatan Concong pada waktu lalu.

Dikata Haji Herman, pembangunan infrastruktur di wilayah kecamatan sangat memperhatikan, dikarenakan minimnya anggaran yang dikucurkan ke pemerintah kecamatan.

"Hari ini hampir seluruh ibukota kecamatan macam tak terurus," sebutnya waktu lalu.

Waktu itu, Masyarakat menyampaikan curhatannya ke Haji Herman mengenai kondisi infrastruktur, mulai dari badan jalan, listrik, tanggul, hingga fasilitas kesehatan dan gedung sekolah.

Kurangnya perhatian dan realisasi pembangunan infrastruktur itu dikarenakan minimnya anggaran yang dikucurkan untuk pemerintah kecamatan.

Menurut Haji Herman, badan jalan ibukota kecamatan harusnya bagus karena menjadi akses jalan penghubung antar desa ke kecamatan dan kabupaten sebagai penopang peningkatan perekonomian Masyarakat.

"Jalan itu macam tak pernah disentuh (tersentuh pembangunan_red)," tukasnya

Maka dari itu, jika Haji Herman-Yuliantini terpilih menjadi Bupati Inhil akan menambah anggaran 2 miliar per kecamatan se Kabupaten Inhil agar pembangunan perdesaan dan kecamatan bisa maksimal.

"Jadi, kita akan tambah dana rutin camat, tergantung besar kecilnya kecamatan itu. Minimal 1,5 Samapi 2.M per-kecamatan," terangnya.

"Kalau memang menurut kecamatan prioritas jalan ini, silahkan dibangunkan kefisik," sambungnya.

Haji Herman berharap anggaran kecamatan dan anggaran desa mampu membangun infrastruktur jalan agar bisa bersinergi dan saling membantu dalam merealisasikan semua pembangunan.

"Mungkin nanti disounding (selaraskan_red) dengan dana Desa. Jangan mentang-mentang ada dana kecamatan yang bantu, desa tak mau pula bantu," paparnya.

Haji Herman meminta kepada pemerintah kecamatan dan desa bisa saling membantu dan berkerjasama agar pemerataan pembangunan infrastruktur terlaksana dengan baik dalam rangka meningkatkan perekonomian Masyarakat.

Untuk diketahui, Haji Herman calon bupati Inhil berpasangan dengan Yuliantini sebagai calon wakil bupati Inhil yang diusung 10 Partai Poltik (Parpol), yakni Partai Golkar, PPP, NasDem, PKS, Perindo, Partai Bulan Bintang, PSI, Gelora, Partai Buruh serta Partai Umat.

© Copyright 2019 Riaufakta.id | All Right Reserved