-->

Jumat, 20 September 2024

Kompak Tokoh Reteh Ingin Perubahan, Berbondong-bondong Gabung di Tim Inhil HEBAT








RIAUFAKTA.ID, INDRAGIRI HILIR - Di mana tokoh-tokoh pemuka masyarakat kecamatan Reteh menyatakan sikap dan membentuk tim kemenangan Inhil HEBAT (H Herman Bersama Yuliantini) dengan di ketuai H Mansyur (H Acok). Jum'at (20/9/2024).

Terlihat para tokoh yang ada di kecamatan Reteh tersebut sangat antusias untuk bergabung di tim pemenangan Inhil HEBAT yang dinakhodai sosok yang humble dan agamis tersebut.

Saat dikonfirmasi awak media, H Mansyur mengatakan bahwa pada hari ini, melaksanakan rapat dan pembentukan struktur untuk tingkat kecamatan Reteh tim Inhil HEBAT.

"Ya Alhamdulillah, banyak tokoh-tokoh masyarakat kecamatan Reteh yang ingin bergabung untuk mendukung dan memastikan kemenangan H Herman dan Yuliantini," ujar H Acok yang merupakan ketua KKSS kecamatan Reteh dan juga ketua Mesjid Besar Jami Pulau Kijang.

H Acok juga mengungkapkan kenapa banyak tokoh-tokoh yang tergabung di Tim Pemenang H Herman dan Yuliantini di kecamatan Reteh tentunya bukan tanpa alasan dan mencari keuntungan.

"Kami di sini (Reteh-red) sudah berpuluh-puluh tahun, minimnya sentuhan pembangunan, sehingga mau ke mana-mana terbelenggu oleh alam, pertama badan jalan Reteh - Keritang sudah banyak habis suara kami minta ke pemangku kebijakan namun hanya janji, tanpa ada eksekusi, sehingga pernah kami menyuarakan Reteh mau pindah ke Jambi. Dikarenakan kami terlihat sebagai anak tiri tanpa ada perhatian," tegas H Mansyur kepada awak media.

H Acok juga menceritakan sedikit tentang dukungan kepada H Herman, melihat beberapa bulan H Herman menjabat sebagai PJ Bupati Inhil, harapan masyarakat Reteh terbuka. 

"Kenapa terbuka, karena sentuhan pak Herman pada masa beliau menjabat Pj Bupati Inhil ada perhatian tentang kondisi jalan yang selama ini menjadi permasalahan yang berlarut- larut, tentunya ada kepastian itu yang diharapkan masyarakat Reteh," bebernya.

"Dengan waktu singkat berapa bulan pak Herman pada masa menjadi Pj Bupati, berkerja dan bukan janji-janji saja, itu yang saya tangkap dan masyarakat Reteh dari komitmen beliau untuk mendengar keluh kesah kami selama ini. Jadi, kenapa alasan kami tidak tegak lurus dukungan kami ke pak Herman yang ingin menjadi bupati Inhil kedepannya orang yang mau memperhatikan kami," sambungnya.

Disamping itu H Mansyur juga, mengatakan bahwa selain kerja nyata yang dilakukan oleh Pj Bupati H Herman pada masa menjabat, ada sosok anak muda kelahiran Pulau Kijang yang baru saja terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Riau H Ikbal Sayuti yang merupakan ketua Tim Pemenang Inhil Hebat.

Jadi kenapa, dengan H Ikbal Sayuti, tentunya kami mau perubahan bersama-sama, H Ikbal menjadi ketua Tim Pemenang di Inhil, kenapa beliau mau menjadi ketua Tim tentunya harapan mampu berkolaborasi bersama H Herman dan H Ikbal untuk membangun Reteh kedepannya.

"Apabila H Herman menjadi bupati Inhil kedepannya, tentunya H Ikbal bisa berkolaborasi bersama menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang selama ini yang kami rasakan terutama badan jalan," pungkasnya.

Pilkada Kabupaten Indragiri Hilir: Pasangan H. Herman dan Yuliantini Semakin Terdepan


 





RIAUFAKTA.ID, INDRAGIRI HILIR  – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Indragiri Hilir, pasangan calon H. Herman dan Yuliantini semakin menunjukkan performa unggul dalam berbagai survei dan kegiatan kampanye. Dukungan masyarakat terhadap keduanya terus menguat, mencerminkan harapan dan aspirasi publik untuk perubahan yang lebih baik.

H. Herman, yang sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Bupati, berkomitmen untuk membawa visi dan misinya dalam membangun Kabupaten Indragiri Hilir yang lebih maju dan sejahtera. Dalam setiap kesempatan, H. Herman menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

"Visi kami adalah menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar H. Herman dalam sebuah pernyataan. "Kami percaya bahwa dengan dukungan semua pihak, kita bisa mewujudkan Indragiri Hilir yang lebih baik."

Sementara itu, Yuliantini, yang dikenal sebagai sosok inspiratif dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, menambahkan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu fokus utama dalam program mereka. "Kami ingin memastikan bahwa setiap warga mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah," kata Yuliantini.

Dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, dan organisasi kemasyarakatan, semakin memperkuat posisi H. Herman dan Yuliantini sebagai pasangan yang layak diperhitungkan dalam Pilkada kali ini. Kegiatan kampanye yang dilakukan, seperti dialog interaktif dan bakti sosial, telah berhasil menarik perhatian dan simpati masyarakat.

Dengan semakin dekatnya hari pemungutan suara, pasangan H. Herman dan Yuliantini berharap dapat terus menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, serta mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mereka. "Kami ingin menjadi wakil yang dekat dengan rakyat dan siap menjawab tantangan yang ada," tambah H. Herman.

Pilkada Kabupaten Indragiri Hilir dijadwalkan berlangsung pada Tanggal 27 November 2024. Masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam menentukan pemimpin yang akan membawa Kabupaten Indragiri Hilir menuju masa depan yang lebih baik. (Joii)

Analisis Hasil Pengukuran Stunting Kecamatan Pulau Burung Tahun 2024


RIAUFAKTA.ID, ADV - Stunting adalah suatu kondisi gangguan tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurang gizi kronis dalam waktu yang lama sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan anak seusianya atau dapat dikatakan pendek. Kejadian stunting memberikan dampak yang tidak baik bagi balita. 


Dampak stunting jangka pendek berupa perkembangan fisik dan mental
terganggu, kecerdasan menurun hingga masalah metabolisme. Sedangkan dampak stunting jangka panjang berupa menurunnya kemampuan kognitif, menurunnya daya tahan tubuh sehingga tubuh rentan terserang penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, kanker, stroke serta ada hambatan dalam beraktivitas secara normal.

Stunting pada balita dipengaruhi oleh beberpa mulai dari ibu hamil mengalami
kek(kekurangan energi kronis), kecukupan lama kehamilan (37-40 minggu) dan pemberian
ASI Eksklusif. 

Selama pemberian MPASI kucukupan makronutrein dan mikronutrien. Selain
itu, faktor lingkungan juga menjadi salah satu pencetus kejadian stunting. Kondisi lingkungan
yang tidak sehat seperti tidak tersedianya jamban keluarga atau tidak tersedianya akses air bersih. Pengetahuan orangtua juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kejadian
stunting.

Berdasarkan data di Puskesmas Pulau Burung terjadi penurunan tren kejadian stunting
dimana tahun 2023 terdapat 20 balita terindikasi stunting dan pada tahun 2024 terdapat 10 anak balita. 

Balita yang terindikasi stunting dengan kisaran umur 1-4 tahun dan berjenis kelamin 6 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Selain data tersebut ada beberapa data pendukung lainnya yang sudah di kumpulkan yang menjadi salah satu factor pemicu kejadiaan stunting antara lain:

1. Usia Kehamilan
Normalnya usia kehamilan ibu berkisar antara 37-40 minggu. Tidak terpenuhinya lama masa
kehamilan berkaitan dengan kecukupan asupan nutrisi selama kehamilan. Selain itu,
beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi yang lahir secara prematur memiliki beresiko
kesehatan karena organ tubuhnya belum sempurna. 

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 1 orang ibu melahirkan secara premature
sedangkan 9 orang ibu melahirkan cukup usia kehamilan.

2. KEK (Kekurangan Energi Kronis)
KEK (kekurangan energi kronis) pada ibu hamil ditandai dengan ukuran lingkar lengan < 23.5 cm. 

KEK menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian stunting karena ibu hamil tidak mendapatkan asupan energi yang mencukupi secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Sebanyak 2 orang ibu mengalami KEK dan 8 orang lainnya tidak mengalami KEK. 

3. Asi Eksklusif
ASI Eksklusif diberikan kepada bayi sejak lahir sampai dengan usia 2 tahun. Pentingnya pemberian ASI Eksklusif dapat membantu mencegah infeksi saluran pernafasan, diare, otitis media dan penyakit lainnya pada bayi. Jumlah ibu yang memebrikan ASI Eksklusif sebanyak 1 orang dan 9 orang ibu tidak memberikan ASI eksklusif.


4. MPASI
MPASI merupakan makanan pendamping ASI yang diberikan pada saat bayi berumur 6 bulan.
Pemberian MPASI dinilai penting karena bayi usia 6 bulan ke atas membutuhkan tambahan
energi, protein dan zat besi yang tidak cukup diperoleh hanya dari ASI. 

Dalam hal pemberian MPASI ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Cukup protein
Protein menjadi salah satu kandungan gizi yang sebaiknya ada dalam makanan
pendamping asi (MPASI) karena dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan
otak bayi. Dari data diperoleh diketahui bahwa sebanyak 7 bayi tidak mendapatkan
asupan MPASI yangcukup protein dan hanya 3 bayi yang mendapatkan kecukupan
protein.
b. Tepat waktu
Pemberian MPASI yang tepat waktu dalam artian bahwa MPASI diberikan pada saat
bayi berusia 6 bulan. Pemberian MPASI yang terlalu cepat dapat meningkatkan resiko
Kesehatan berupa resiko aspirasi, meningkatnya beban kerja ginjal dan kemungkinan
terjadi kenaikan berat badan yang berlebih pada bayi. Tetapi dalam beberapa kondisi
bayi diperbolehkan diberikan MPASI lebih awal dengan anjuran dokter spesialis anak.
Dari data yang ada terdapat 3 orang bayi mendapat MPASI tepat waktu dan 7 orang
bayi tidak mendapat MPASI tepat waktu.
c. Adekuat

Adekuat dalam pemberian MPASI dimaksud adalah MPASI harus memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi yang sedang tumbuh secara optimal. Makanan yang diberikan harus
mengandung karbohidrat,protein, lemak, vitamin dan mineral yang cukup. Data yang ada
menunjukkan bahwa sebanyak 3 orang bayi mendapatkan MPASI yang adekuat dan 7
orang bayi tidak mendapat MPASI yang adekuat.
5. Status Imunisasi
Imunisasi adalah perlindungan yang wajib diberikan pada anak-anak untuk menajga dan
melindungi anak terhadap berbagai resiko penyakit yang di sebabkab bakteri atau virus.
Pemberian imunisasi dinilai penting karena bayi masih rentan dikarenakan sistem imun yang belum kuat. Data yang ada menunjukkan bahwa sebanyak 3 orang bayi mendapat imunisai lengkap dan 7 orang bayi tidak mendapat imunisasi lengkap.

6. Kunjungan Posyandu

Rutin kunjungan posyandu perlu dilakukan tidak hanya pada saat anak melakukan imunisasi rutin dari usia 0-2 tahun, tetapi kunjungan posyandu dilakukan sampai anak berusia 59 bulan.

7. badan pada bayi untuk mendeteksi secara dini jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kekurangan gizi. Data menunjukkan bahwa 6 orang ibu rutin membawa bayinya kunjungan posyandu dan 4 orang tidak rutin

8. Tingkat Pemahaman Orang Tua
Tingkat pemahaman orang tuan dimaksud adalah pemahaman orangtua akan KMS (kartu
menuju sehat), pemahaman orangtua tentang stunting dan pemahan orang tua mengenai
pemberian gizi seimbang. Sebanyak 4 orang tua memiliki pemahaman yang sangat kurang, 1 orang memiliki pemahaman yang kurang dan 5 orang memiliki pemahan yang cukup.

9. Paparan Asap Rokok

Paparan asap rokok dapat menyebabkan kejadian stunting karena penyerapan asap rokok dapat menganggu penyerapan gizi pada anak sehingga akan berdampak buruk pada
tumbuh kembangnya. Dari data diperoleh informasi bahwa semua ayah dari anak dengan
stunting merupakan perokok aktif.

Analisa dari data stunting di Puskesmas Pulau Burung Tahun 2024 diketahui bahwa perokok
aktif merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi kejadian stunting. 

Secara langsung rokok dan paparan asap rokok yang mengandung karbon monoksida dan benzene yang merupakan residu pembakaran rokok akan menyebabkan menurunnya jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang belakang sehingga meningkatkan resiko terjadinya anemia pada ibu hamil akan menurunkan kualitas plasenta ibu hamilHasil penelitian yang dilakukan oleh Indonesian Family Life Survey (IFLS) menemukan bahwa perilaku merokok berdampak pada kondisi stunting anak yang ditunjukkan pada tinggi badan dan berat badan.

Lebih lanjut, perilaku merokok yang menyebabkan stunting berhubungan dengan aspek Kesehatan ibu hamil dan bayi, namun juga terkait dengan pemenuhan kebutuhan pokok keluarga. 

Alokasi uang belanja yang harusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga berkurang karena dipakai untuk belanja rokok.

Yang tak kalah penting menjadi faktor yang cukup mempengaruhi kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Pulau Burung adalah pemberian ASI EKsklusif. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan adanya hubungan yang kuat antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan sampai umur anak 2 tahun akan memberikan perlindungan terhadap infeksi saluran cerna dan kandungan kandungan gizi yang diperlukan untuk mencegah stunting.

Kamis, 19 September 2024

Pj Bupati Inhil Bersama Kapolres Inhil dan Kodim 0314 Inhil Menjadi Pimpinan Apel Tiga Pilar










RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN - Penjabat Bupati Indragiri Hilir H. Erisman Yahya bersama Kapolres Inhil dan Komandan Kodim 0314/Inhil menjadi Pimpinan Apel Tiga Pilar dalam rangka kesiapan pengamanan penetapan & pengundian nomor urut calon Bupati & Wakil Bupati Kab. Inhil, Jum’at pagi (20/09/24).

Kegiatan yang dipusatkan di halaman Mapolres Inhil ini turut dihadiri dan diikuti jajaran Polres dan Kodim 0314/Inhil serta perwakilan ASN di lingkungan Pemkab Inhil.

Dihadapan rekan – rekan media, Penjabat Bupati Indragiri Hilir H. Erisman menyampaikan tujuan dari Apel Tiga Pilar pengamanan penetapan dan pengundian nomor urut calon bupati dan wakil bupati ini sendiri adalah untuk memastikan kesiapan personil dan keamanan serta kelancaran proses tahapan pemilihan kepala daerah di Kab. Inhil menjelang penetapan & pengundian nomor urut calon Bupati & Wakil Bupati Kab. Inhil.

Memanfaatkan momentum ini, Pj. Bupati Inhil juga kembali menghimbau segenap komponen masyarakat untuk menjaga kondusifitas dan keamanan di negeri kita khususnya di wilayah yang kita tempati.

“Tidak ada yang perlu kita pertengkarkan, ini hanyalah sebuah demokrasi yang sudah biasa kita lakukan dan mari kita jalani semua ini dengan semangat persaudaraan dan penuh kekeluargaan”, ucap H. Erisman.

Khusus untuk netralitas ASN di lingkungan Pemkab Inhil, Pj. Bupati juga kembali mengingatkan dan berpesan agar para ASN tidak ikut terlibat dengan politik praktis.

Usai pelaksanaan Apel, Penjabat Bupati bersama Kapolres dan Komandan Kodim 0314/Inhil juga berkesempatan melakukan kegiatan patroli bersama ke beberapa lokasi diantaranya Kantor KPU Kab. Inhil.

Tegaskan Netralitas Pilkada 2024, Dandim 0314 Inhil Berikan Penekanan Khusus ke Prajurit







RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN - Komandan Kodim (Dandim) 0314/Inhil Letkol Inf Fikky Nur Kuncoro Jati, S.H., M. Han., menekankan kepada seluruh prajurit agar memegang teguh netralitas TNI selama pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, serta bersikap profesional dalam melaksanakan tugas.

Penekanan tersebut disampaikan oleh Dandim 0314/Inhil Letkol Inf Fikky Nur Kuncoro Jati, S.H., M. Han., pada arahan jam Dandim 0314/Inhil, yang dihadiri seluruh prajurit Kodim 0314/Inhil di aula Graha Bhakti Makodim 0314/Inhil, Kamis (19/9/24).

"Sebentar lagi akan dilaksanakan Pilkada serentak tahun 2024, ini merupakan momen penting dalam proses demokrasi, Untuk itu dihimbau kepada seluruh prajurit agar selalu memegang teguh netralitas TNI, bersikap profesional dan tidak memihak pada kepentingan politik manapun," imbaunya.

Dikatakan Dandim 0314/Inhil, TNI sebagai aparatur negara bidang pertahanan, memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam menjaga keamanan selama jalannya tahapan Pilkada.

Untuk itu, Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi kerawanan yang mungkin terjadi di lingkungan tugas masing-masing serta tidak terpancing atau terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi politik untuk menyeret dan melibatkan kita ke dalam politik praktis, terutama memecah belah bangsa.

“Kita harus tetap fokus pada tugas utama kita. Peran Kodim 0314/Inhil dalam Pilkada tahun 2024 adalah melaksanakan operasi bantuan pengamanan guna mewujudkan situasi yang aman, tertib dan lancar di wilayah Inhil,"ujar Dandim 0314/Inhil.

Terakhir, Dandim 0314/Inhil juga kembali mengingatkan seluruh Personel Kodim 0314/Inhil agar senantiasa meningkatkan kedisiplinan, profesional dan berpedoman pada Saptamarga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI serta menghindari pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri dan nama baik satuan.

"Saya kembali menekankan kepada seluruh Personel Kodim 0314/Inhil untuk tidak melakukan tindakan-tindakan pelanggaran yang dapat mencoreng nama baik ataupun citra TNI-AD,"tegasnya.

Dinkes Inhil Gelar Rapat Pertemuan Koordinasi Implementasi Kawasan Tanpa Rokok





RIAUFAKTA.ID, ADVUntuk mengimplementasikan program kawasan bebas tanpa rokok, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir menggelar rapat Pertemuan koordinasi implementasi kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2024 di Aula Dinas Kesehatan Inhil, Kamis (19/9/24).

Pelaksanaan tersebut tampak dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, OPD dan instansi terkait di lingkungan kabupaten Indragiri Hilir serta tamu undangan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir Rahmi Indrasuri mengungkapkan saat ini kebiasaan merokok sudah meluas dihampir semua kelompok masyarakat di Indonesia tidak terkecuali kabupaten Inhil dan cenderung meningkat, terutama dikalangan anak dan remaja, sebagai akibat gencarnya promosi rokok di berbagai media massa.

Hal ini memberi makna bahwa masalah merokok telah menjadi semakin serius, mengingat merokok beresiko menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat terjadi baik pada perokok itu sendiri maupun orang lain di sekitarnya yang tidak merokok (perokok aktif).

"Dengan adanya rapat koordinasi ini nanti dapat memberikan suatu solusi yang mana nantinya bisa diimplementasikan ke masyarakat. Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok, atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan atau mempromosikan produksi tembakau yang meliputi tempat sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat kerja, tempat kegiatan anak-anak, tempat ibadah, angkutan umum, tempat umum, tempat sarana olahraga, dan tempat lain yang ditetapkan," jelas Kadinkes Inhil Rahmi saat memberikan sambutan. 

Ia juga menuturkan bahwa Kawasan Tanpa Rokok ditetapkan sebagai upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap resiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. 

Oleh karena itu, tujuan dari penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah ajalah menurunkan angka kesakitan/kematian akibat asapa rokok dengan cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat meningkatkan produktifitas kerja yang optimal dan mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok serta menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula kemudian mewujudkan generasi muda yang sehat.

"Berdasarkan data riset Kesehatan Dasar menunjukkan prevalensi perokok meningkat 28,8% (2013) menjadi 29,3 % (tahun 2018) dan 33,5 % (tahun 2021 GATs). Sementara itu, Data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019 juga menyebutkan adanya peningkatan prevalensi perokok pada anak sekolah usia 13-15 tahun dari 18,3% di tahun 2016 menjadi 19,2% di tahun 2019. Diharapkan pertemuan ini memberikan suatu terobosan guna menekan kecanduan perokok khususnya bagi anak-anak muda kita sebagai penerus bangsa," imbuhnya.

Rabu, 18 September 2024

Prevalensi Stunting di Kecamatan Kuindra Inhil Mengalami Peningkatan di Tahun 2024





RIAUFAKTA.ID, ADVKasus stunting di Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, mengalami peningkatan pada tahun 2024, meskipun sebelumnya sempat menurun.

Berdasarkan data, prevalensi balita stunting di wilayah tersebut tercatat sebesar 22% pada tahun 2024, naik dari 12% pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan kasus di empat desa, yaitu Kelurahan Sapat, Desa Teluk Dalam, Desa Sungai Piyai, dan Desa Sungai Buluh. 17 September 2024. 

Stunting, atau kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak terlalu pendek untuk usianya, biasanya terjadi akibat gizi buruk sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Masa ini disebut sebagai 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan merupakan periode kritis yang menentukan pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak.

Untuk menurunkan angka stunting, Kecamatan Kuala Indragiri telah melaksanakan berbagai program intervensi selama 1.000 HPK, termasuk pelatihan pencegahan stunting, sosialisasi ASI eksklusif, pendidikan gizi bagi ibu hamil, serta penyediaan sarana air bersih dan sanitasi. Salah satu program inovasi adalah “Gerakan Satu Hati” (GSH), yang melibatkan partisipasi ASN, swasta, dan masyarakat untuk berdonasi.


© Copyright 2019 Riaufakta.id | All Right Reserved