RIAUFAKTA.ID, PEKANBARU - Pelaksanaan program makan siang bergizi di Pekanbaru masih tertunda. Hal itu dikarenakan belum adanya arahan dari Pemerintah Pusat.
Belum digelarnya program makan siang bergizi itu juga terkendala oleh sarana dan prasarana dapur yang akan digunakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pekanbaru. Pasalnya, sejauh ini proses persiapan sarana prasarananya memang masih terus digesa.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru Maisisco mengatakan, meski program tersebut masih tertunda di Kota Pekanbaru, tapi persiapan untuk mendukung pelaksanaan program asta cita dari Presiden RI tetap dijadikan agenda prioritas.
Dikatakannya, secara teknis pelaksanaan, program makan bergizi ini berada di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN). Untuk pelaksanaannya, BGN membentuk SPPG.
Dalam pelaksanaannya, SPPG ini didukung dengan sarana dan prasarana, salah satunya adalah dapur untuk mempersiapkan pangan yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah maupun posyandu.
"Saya sudah koordinasi terakhir beberapa waktu lalu dengan Badan Gizi Nasional. Dan memang saat ini, masih ada banyak daerah, bukan hanya Pekanbaru yang belum bisa melaksanakan program makan bergizi, karena masih ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, khususnya untuk sarana dan prasarana," ujar Maisisco, Selasa (7/1/2025).
Ia menyebut, Pemko Pekanbaru terus memberikan dukungan dalam upaya penguatan terhadap kebutuhan untuk pelaksanaan program makan siang bergizi. Mulai dari kebutuhan UMKM yang akan dilibatkan serta menyediakan bahan makanan yang akan diolah untuk program tersebut.
"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, bahan makanan itu nantinya dimaksimalkan dari potensi pangan lokal. Karena itulah, seperti halnya DKP mempersiapkan para kelompok kampung pangan, kelompok wanita tani (KWT) untuk meningkatkan produktivitas pangan-pangan lokal, termasuk dengan melakukan diversifikasi pangan untuk aspek keberagaman," katanya.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan pasokan ketersediaan pangan di tingkat lokal dan mengurangi ketergantungan pada komoditas pangan tunggal, sehingga tidak harus didatangkan dari luar daerah.
Dia berharap, upaya ini dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membangun ekonomi masyarakat setempat.
Dikatakannya, DKP juga mendukung dengan pelibatan kios-kios pangan yang ada di tengah masyarakat untuk memudahkan panyediaan pasokan bahan pangan berkualitas dan harga yang relatif lebih terjangkau untuk mendukung program Presiden RI tersebut.
"Kita harapkan program ini bisa berjalan seperti halnya di daerah-daerah lainnya," harapnya.
Ia menambahkan, Kota Pekanbaru sendiri merupakan percontohan dari penerapan program Makan Bergizi di Provinsi Riau. Setidaknya ada sebanyak 3.000-an siswa yang akan diikutsertakan pada tahap awal pelaksanaan pprogram ini yang dijadwalkan akan dimulai pada awal Januari ini.**
FOLLOW THE Riaufakta.id AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Riaufakta.id on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram