RIAUFAKTA.ID, PULAU BURUNG - Calon Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Haji Herman, selalu tampak membawa buku pribadi disetiap kunjungan serta kegiatan kampanye dialogis di semua desa se Inhil.
Buku tersebut digunakannya untuk mencatat semua keluhan Masyarakat, baik mengenai kondisi infrastruktur, perkebunan, pendidikan hingga mengenai kondisi perekonomian Masyarakat.
Semua keluhan dan permintaan Masyarakat dirangkum dalam satu buku pribadinya, agar ketika terpilih menjadi Bupati Inhil pada 27 November 2024 nanti bisa melihat kembali apa saja permintaan Masyarakat.
"Semua aspirasi, baik itu keluhan mengenai Infrastruktur, kondisi perkebunan dll saya catat agar nantinya saya bisa merealisasikan permintaan Masyarakat," kata Haji Herman disela kampanye dialogis di Pulau Burung, Sabtu (2/11/24).
Dikatakan Haji Herman, dengan mencatat semua keluhan dan permainan Masyarakat, nantinya bisa dibuka kembali yang mana menjadi prioritas utama. Karena tidak semua aspirasi Masyarakat bisa diingat olehnya.
"Dari semua titik kunjungan dan kampanye, semua keluhan saya catat. Kalau tidak dicatat tidak akan ingat dikemudian hari," sambungnya menjelaskan.
Dari kegiatan kampanye dialogis Calon Bupati Inhil nomor urut 4 itu, Masyarakat banyak mengeluhkan kondisi infrastruktur, baik badan jalan, jembatan, gedung sekolah serta kondisi perkebunan kelapa. Berikut beberapa rangkuman keluhan Masyarakat.
Seperti yang disampaikan Masyarakat Dusun II Karyawan mengeluhkan badan jalan yang sudah puluh tahun belum ada dilakukan perbaikan dari pemerintah. Padahal akses jalan tersebut penghubung Tempuling menuju Kecamatan Mandah.
Begitu juga Masyarakat Tokolan mengeluhkan kondisi jembatan jerambah yang saat ini sudah lapuk termakan usia. Padahal jembatan tersebut merupakan akses utama Masyarakat menuju ke pasar dan ibu kota desa.
Selanjutnya Masyarakat Pulau Burung menyampaikan keluhan kepada Haji Herman mengenai kondisi perkebunan kelapa mereka. Ada beberapa lokasi kondisi kebun kelapa milik orang tuanya rusak parah terdampak abrasi.
Masih di Pulau Burung, tempat Desa Manunggal Jaya, petani nenas mengeluhkan adanya monopoli harga dari pihak perusahaan. Dimana nanas grat A dihargai Rp1.500, sedangkan yang grat C Rp500 perak.
Bukan hanya masalah harga jual. Petani nanas juga mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah. Padahal mereka berharap pupuk bersubsidi mampu membantu petani nanas setempat.
Semua keluhan Masyarakat itu dicatat oleh Haji Herman disatu buku pegangannya yang berwarna coklat terselip satu buah pena tinta. Buku itu selalu diteteng Haji Herman jika mengunjungi Masyarakat disetiap desa.
Informasi tambahan, sejak ditunjuk sebagai Pj Bupati Inhil, Haji Herman memang selalu terlihat turun ke desa-desa di setiap kecamatan. Dia langsung mendengar keluhan Masyarakat sambil berdialog dan berdiskusi.
Tujuan Haji Herman turun langsung ke desa-desa sambil menampung semua aspirasi Masyarakat, dia juga melihat langsung kondisi infrastruktur serta kondisi perkebun Masyarakat. Karena Haji Herman tidak mau hanya mendengarkan laporan dari bawahannya.
FOLLOW THE Riaufakta.id AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Riaufakta.id on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram