Dijelaskan Kadiskes, pertama dan terutama, menghindari merokok dan paparan asap rokok adalah kunci utama, mengingat keduanya merupakan penyebab utama dari berbagai penyakit paru, termasuk kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Asap rokok diketahui dapat menyempitkan saluran napas dan memicu peradangan kronis yang berdampak buruk pada paru-paru.
Selain itu, menghindari paparan polutan, baik di dalam maupun luar ruangan, sangat penting karena polusi udara dapat merusak jaringan paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Olahraga teratur juga dianjurkan karena dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperkuat sistem pernapasan. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan langkah preventif untuk menghindari infeksi yang dapat mempengaruhi paru-paru.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk tes fungsi paru-paru, sangat disarankan untuk mendeteksi masalah sejak dini dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Rahmi Indrasuri juga mengungkapkan bahwa Puskesmas akan memainkan peran kunci dalam memperkuat sistem kesehatan primer, termasuk pemantauan kesehatan paru-paru di tingkat desa dan kelurahan.
Inisiatif seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan paru-paru dan cara-cara menjaganya. Dengan pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih, kita dapat mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesehatan paru-paru dan secara keseluruhan meningkatkan kualitas hidup kita.
FOLLOW THE Riaufakta.id AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Riaufakta.id on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram